Selasa, 23 November 2010

Agar Bumil Tak Sering Mimpi Buruk

Detail Berita
Mimpi buruk adalah pengalaman perasaan yang normal terjadi pada seseorang. (Foto: Google)
TIDAK sedikit ibu hamil yang memiliki pengalaman yang cukup mengganggu, seperti sering mimpi buruk. Apakah tanda-tanda seperti ini terkait dengan kekhawatiran wanita saat hamil anak pertama?

Mengenai hal ini, psikolog keluarga dari Kidsport Indonesia Anna Surti Ariani SPsi mengatakan, sebenarnya mimpi buruk adalah manifestasi dari berbagai pengalaman fisik yang dirasakan (seperti rasa mual ketika hamil) dan pengalaman perasaan yang normal terjadi pada seseorang.


Pengalaman Pertama

Mimpi buruk pada bumil bisa kapan saja terjadi baik pada trimester awal, kedua ataupun ketiga. Biasanya, kehamilan pertama berbeda kondisinya dengan kehamilan berikutnya. Pada pengalaman serba pertama ini, rasa khawatir akan berbagai hal lebih sering dirasakan oleh bumil.

“Rasa khawatir yang bumil alami manusiawi dan wajar mengingat kehamilan ini pengalaman baru baginya. Hamil, melahirkan dan mempunyai anak merupakan pengalaman yang akan dirasakan seumur hidup. Dan tentunya, bumil merasa harus bertanggung jawab sampai kapanpun,” ulasnya.

Nah, beberapa calon ibu baru - sadar atau tidak - khawatir apakah kelak sanggup melewati masa kehamilan, melahirkan atau menjalankan perannya sebagai ibu dengan lancar. Kekhawatiran inilah yang menjadikan diri tidak stabil sehingga dapat memicu terjadinya mimpi buruk saat tidur.


Jangan Paksakan Diri

Kendati begitu, saat akan tidur, jangan sekali-kali memaksakan diri untuk hanya bisa bermimpi bagus atau berusaha terlalu keras untuk tidak bermimpi sama sekali.
Hadapi saja dengan sikap yang tenang. Kembalikan stabilitas dan keseimbangan diri dengan berusaha berpikir positif. Karena mimpi juga tidak bisa dihindari kedatangannya, maka yang bisa dilakukan bumil adalah menghindari efek buruk dari kondisi ini.


Tetap Cukup Istirahat

Akibat mimpi buruk, sebagian bumil jadi terbangun di pagi buta dan memilih untuk tidak tidur lagi karena takut akan kembali bermimpi. Akibatnya, bumil jadi kurang tidur.
Sebaliknya juga bisa terjadi, bumil cenderung menunda tidur malam agar tak sampai mengalami mimpi buruk. Usaha menunda atau mengurangi tidur ini dapat berakibat buruk pada tubuh bumil dan janin karena kurangnya waktu istirahat. Kondisi emosi bumil juga jadi labil dan hal ini bisa berefek negatif pada perkembangan emosi janin.

Walau terasa agak meresahkan dan menyeramkan, harus disadari bahwa mimpi buruk merupakan hal yang normal terjadi bagi siapapun yang sedang merasa khawatir akan suatu hal. Tak perlu merasa menyesal karena punya banyak mimpi yang buruk.


Kiat Atasi Pengaruh Mimpi Buruk

1. Selalu berpikir positif. Sadarilah bahwa mimpi buruk dapat terjadi karena berbagai kekhawatiran mengenai kondisi kehamilan.

2. Jangan biarkan efek negatif terjadi pada diri Moms, seperti takut tidur yang akhirnya menyebabkan kurangnya waktu istirahat.

3. Bersikaplah tenang dan dekatkan diri pada Tuhan. Jangan biarkan mimpi buruk mengganggu kehidupan nyata. Bila terbangun akibat mimpi buruk, usahakan kembali tidur. Bila susah, cobalah mencuri waktu untuk beristirahat pada siang hari untuk mengembalikan kondisi tubuh yang kurang fit karena kurang tidur.
 
4. Sharing dengan banyak teman yang berpikiran positif akan sangat membantu. Atau, berbagi perasaan serta pengalaman dengan teman-teman yang mempunyai pengalaman melahirkan dan mempunyai anak agar mengurangi beban perasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar